• Home
  • About

GEMA NURANI

Latest Strategic News for Progressive Indonesia

  • Ekonomi
  • Politik
  • Kampus
  • Multimedia
  • Opini
  • Koperasiana
You are here: Home / Ekonomi / Bahan Baku Melimpah, Furnitur Kelas Premium Indonesia Potensial Eksis di Pasar Global

Bahan Baku Melimpah, Furnitur Kelas Premium Indonesia Potensial Eksis di Pasar Global

Monday, 19 October 2015 By Arif Giyanto

GUNTING PITA - Menteri Perindustrian Saleh Husin bersama Founder Da Vinci Holdings PTE LTD  Doris Phua menggunting pita tanda peresmian pembukaan Pameran Tunggal 22 tahun DAVINCI di Indonesia yang diselenggarakan di JCC Jakarta, 14 Oktober 2015. (Foto: Kemenperin)

GUNTING PITA – Menteri Perindustrian Saleh Husin bersama Founder Da Vinci Holdings PTE LTD Doris Phua menggunting pita tanda peresmian pembukaan Pameran Tunggal 22 tahun DAVINCI di Indonesia yang diselenggarakan di JCC Jakarta, 14 Oktober 2015. (Foto: Kemenperin)

Jakarta, GEMA NURANI ** Melimpahnya sumber bahan baku alami, seperti kayu, rotan, maupun bambu, menjadi keunggulan dan memperkuat daya saing industri furnitur dan kerajinan Indonesia di pasar global.

Pemerintah telah mendorong peningkatan daya saing industri ini, antara lain melalui kebijakan pelarangan ekspor bahan baku kayu yang diatur dalam Permendag No. 44 Tahun 2012 tentang Barang Dilarang Ekspor.

Sementara pelarangan ekspor bahan baku rotan diatur dalam Permendag No. 35 Tahun 2011 tentang Ketentuan Ekspor Rotan dan Produk Rotan.

“Saya tantang desainer dan pengusaha furnitur kelas premium membawa produk Indonesia ke internasional. Rekan-rekan pasti sudah jago bikin desain dan memasarkan produk. Nah, sekarang giliran bikin produk kita naik kelas,” ujar Menteri Perindustrian, Saleh Husin, saat membuka Pameran Tunggal ‘22 Years Experience’ yang digelar Da Vinci Indonesia, di JCC Jakarta, Rabu (14/10/2015).

Menurutnya, pengusaha furnitur kelas premium dapat meningkatkan penggunaan bahan baku lokal dan membawa merek lokal ke kancah internasional. Selain itu, menyerap dan memodifikasi corak tradisional dalam desain produk.

Desainer juga diharapkan mampu menyesuaikan selera pasar sebagai upaya peningkatan daya saing industri furnitur dan kerajinan nasional.

“Tren furnitur dunia yang terus berubah dan berkembang menuntut perhatian para pelaku industri ini. Dibutuhkan upaya menumbuhkan kesadaran inovasi, karya kreatif furnitur baru dengan inspirasi budaya lokal,” tutur Saleh.

Pada kesempatan sama, Menperin Saleh Husin mengunjungi pameran Exclusive Furniture Show 2015 yang juga digelar di kompleks JCC.

“Ajang ini merupakan momentum emas bagi produk lokal untuk unjuk gigi dan bertemu dengan konsumen ritel maupun pelanggan korporat seperti hotel dan perusahaan properti lainnya,” pungkasnya.

2015, Surplus US$283,17 Juta

Pada triwulan II tahun 2015, industri furnitur tumbuh 7,93 persen dan terhitung lebih tinggi jika dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya yang hanya mampu tumbuh sebesar 3,74 persen.

Sementara itu, ekspor komoditas furnitur sampai Juni 2015 sebesar US$361,03 juta dan impor komoditas furnitur periode yang sama sebesar US$77,86 juta. Jadi, neraca perdagangan komoditas furnitur hingga pertengahan 2015 tercatat surplus, yakni US$283,17 juta.

Secara total, pada 2013, nilai ekspor furnitur kayu dan rotan nasional mencapai US$1,8 miliar dan meningkat pada 2014 menjadi US$2,2 miliar. Diprediksi nilai ekspor furnitur kayu dan rotan olahan dalam lima tahun ke depan mencapai US$5 miliar.

Industri ini turut mendorong kinerja pertumbuhan industri nasional. Industri pengolahan non-migas tumbuh sebesar 5,27 persen, lebih besar dari pertumbuhan ekonomi Triwulan II tahun 2015 sebesar 4,67 persen.

Untuk menguatkan citra produk furnitur Tanah Air sebagai produk ramah lingkungan, Kemenperin melakukan promosi untuk mempopulerkan furnitur di tingkat nasional maupun internasional di Eropa, Amerika, dan Tiongkok. Sedangkan di dalam negeri, seperti pameran IFEX 2016 dan InterDex 2016.

Berbagi ini:

  • Twitter
  • Facebook
  • LinkedIn
  • Print

Tulisan Lainnya Barangkali Anda Suka

Filed Under: Ekonomi, Headline Tagged With: ekspor furnitur, ekspor Indonesia, kebijakan kemenperin

Terbaru

Rumah Baca Iqra’ dan Peradaban Kalingga

Kovernya memang rumah baca, tapi tidak kurang tidak lebih, sebenarnya, gambaran ulang tentang Peradaban Kalingga tengah dirintis.

Arief Hidayat Kembali Jabat Hakim Konstitusi untuk 2018-2023

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat, dilantik kembali sebagai Hakim Konstitusi periode 2018-2023.

Wimboh Santoso Dilantik sebagai Ketua MES 2018-2021

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso, dilantik sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah periode 2018-2021.

Langganan via email

Silahkan isikan alamat email Anda untuk berlangganan artikel Gema Nurani secara gratis melalui email

Follow me on Twitter

My Tweets

Ekonomi

Termasuk Daerah Ekuator, Letkol Laut (P) Salim: Indonesia Rentan Diadu Domba Asing

Konflik global kini dilatarbelakangi perebutan Daerah Ekuator untuk mencari pangan, air, dan energi.

Politik

Wiranto Menkopolhukam, Letkol Laut (P) Salim: Apakah Kita Punya Strategi Maritim?

Menkopolhukam baru sebaiknya tetap menjaga konsistensi Indonesia terhadap politik luar negeri dan mengutamakan penjagaan kedaulatan dan sumberdaya alam Natuna.

Kampus

Sentuh Wilayah Ekopol, Bedah Buku My Fish My Life Akan Digelar Himaspal UNDIP

Acara bertajuk Maritime Talk, menghadirkan panelis, Staf Ahli Utama Kepresidenan Bidang Maritim, Riza Damanik.

Multimedia

Arief Hidayat Kembali Jabat Hakim Konstitusi untuk 2018-2023

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat, dilantik kembali sebagai Hakim Konstitusi periode 2018-2023.

Opini

Rumah Baca Iqra’ dan Peradaban Kalingga

Kovernya memang rumah baca, tapi tidak kurang tidak lebih, sebenarnya, gambaran ulang tentang Peradaban Kalingga tengah dirintis.

Koperasiana

Ekonom UMY: Praktik Ekonomi Komunal Berbadan Hukum Koperasi Mulai Menunjukkan Hasil

Koperasi pada kenyataannya, berhasil menjadi tulang punggung negara-negara kaya di dunia.

Copyright © 2010 - 2017 GEMA NURANI