• Home
  • About

GEMA NURANI

Latest Strategic News for Progressive Indonesia

  • Ekonomi
  • Politik
  • Kampus
  • Multimedia
  • Opini
  • Koperasiana
You are here: Home / Ekonomi / Pakar IPB: Membangun Koperasi Dimulai dari Arisan

Pakar IPB: Membangun Koperasi Dimulai dari Arisan

Wednesday, 20 August 2014 By Suut Amdani

Dr. Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec, Dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. (Foto: IPB)

Dr. Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec, Dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. (Foto: IPB)

Bogor, GNOL* Pemerintah berharap banyak adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan hadirnya koperasi. Nyatanya, membangun koperasi di Indonesia banyak kendala. Banyak koperasi yang tidak sehat, bahkan tak sedikit yang bubar.

“Semestinya membangun koperasi tidak susah. Indonesia yang mempunyai budaya berkumpul, budaya silaturahmi, biasanya menyelenggarakan arisan. Nah, arisan sejatinya modal yang sangat baik untuk dijadikan sarana untuk membangun koperasi,” ujar Dr. Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, beberapa waktu lalu.

Lumkan mengatakan, seperti dinyatakan International Co-operative Alliance, bahwa koperasi adalah kumpulan otonom dari orang-orang yang berkumpul secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan mereka yang sama di bidang ekonomi, sosial dan budaya melalui perusahaan yang didirikan secara bersama dan dikontrol secara demokratis.

”Koperasi dapat terbentuk dan tumbuh secara kokoh jika dapat melayani kebutuhan anggotanya dengan sebaik mungkin. Pengertian pelayanan sebaik mungkin adalah pelayanan yang tepat mengenai kebutuhan utama yang dirasakan secara bersama (common needs) oleh para anggota koperasi,” urainya.

Jika masyarakat mengalami kesulitan dalam mengakses pembiayaan baik untuk modal usaha maupun memenuhi kebutuhan temporer terhadap likuiditas yang mendesak, maka koperasi yang dibutuhkan adalah koperasi simpan pinjam (KSP).

Lukman mengemukakan, cara memulai koperasi di kalangan masyarakat harus ada inisiatif untuk merintis. Biasanya orang-orang ini merupakan informal leader atau kalangan terdidik yang memiliki kepedulian terhadap upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

”Orang ini dikenal sebagai co-operative pioneer yang sebaiknya berasal dari kalangan masyarakat bawah, dari komunitasnya sendiri,” katanya.

Inisiatif untuk mengembangkan usaha bersama ini dikaitkan dengan adanya peluang untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar dari hasil usaha masyarakat, jika dilakukan secara bersama dibandingkan secara individual. Hal ini dikenal sebagai peluang untuk mendapatkan efek koperasi (co-operative effects). Oleh karenanya, para co-operative pioneer ini dapat juga dikategorikan sebagai co-operative entrepreneur (wirakoperasi).

“Tak jarang, di kalangan masyarakat pedesaan tidak ada sosok orang-orang co-operative entrepreneur. Dari sini, maka diperlukan program pelatihan yang dirancang sedemikian rupa agar dimungkinkan lahirnya para co-operative pioneer-entrepreneur dari kalangan masyarakat pedesaan itu sendiri,” lanjutnya.

Ia juga menawarkan solusi upaya dengan menerjunkan tenaga terdidik semisal, alumni perguruan tinggi yang memiliki motivasi dan perhatian besar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Hendaknya, tenaga terdidik ini telah mendapatkan pelatihan khusus terkait dengan penguatan jatidiri koperasi dan beberapa keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam mengembangkan koperasi di masyarakat,” pungkasnya.

Berbagi ini:

  • Twitter
  • Facebook
  • LinkedIn
  • Print

Tulisan Lainnya Barangkali Anda Suka

Filed Under: Ekonomi, Headline Tagged With: arisan, IPB, Koperasi rakyat

Terbaru

Rumah Baca Iqra’ dan Peradaban Kalingga

Kovernya memang rumah baca, tapi tidak kurang tidak lebih, sebenarnya, gambaran ulang tentang Peradaban Kalingga tengah dirintis.

Arief Hidayat Kembali Jabat Hakim Konstitusi untuk 2018-2023

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat, dilantik kembali sebagai Hakim Konstitusi periode 2018-2023.

Wimboh Santoso Dilantik sebagai Ketua MES 2018-2021

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso, dilantik sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah periode 2018-2021.

Langganan via email

Silahkan isikan alamat email Anda untuk berlangganan artikel Gema Nurani secara gratis melalui email

Follow me on Twitter

My Tweets

Ekonomi

Termasuk Daerah Ekuator, Letkol Laut (P) Salim: Indonesia Rentan Diadu Domba Asing

Konflik global kini dilatarbelakangi perebutan Daerah Ekuator untuk mencari pangan, air, dan energi.

Politik

Wiranto Menkopolhukam, Letkol Laut (P) Salim: Apakah Kita Punya Strategi Maritim?

Menkopolhukam baru sebaiknya tetap menjaga konsistensi Indonesia terhadap politik luar negeri dan mengutamakan penjagaan kedaulatan dan sumberdaya alam Natuna.

Kampus

Sentuh Wilayah Ekopol, Bedah Buku My Fish My Life Akan Digelar Himaspal UNDIP

Acara bertajuk Maritime Talk, menghadirkan panelis, Staf Ahli Utama Kepresidenan Bidang Maritim, Riza Damanik.

Multimedia

Arief Hidayat Kembali Jabat Hakim Konstitusi untuk 2018-2023

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat, dilantik kembali sebagai Hakim Konstitusi periode 2018-2023.

Opini

Rumah Baca Iqra’ dan Peradaban Kalingga

Kovernya memang rumah baca, tapi tidak kurang tidak lebih, sebenarnya, gambaran ulang tentang Peradaban Kalingga tengah dirintis.

Koperasiana

Ekonom UMY: Praktik Ekonomi Komunal Berbadan Hukum Koperasi Mulai Menunjukkan Hasil

Koperasi pada kenyataannya, berhasil menjadi tulang punggung negara-negara kaya di dunia.

Copyright © 2010 - 2017 GEMA NURANI