• Home
  • About

GEMA NURANI

Latest Strategic News for Progressive Indonesia

  • Ekonomi
  • Politik
  • Kampus
  • Multimedia
  • Opini
  • Koperasiana
You are here: Home / Headline / Mahasiswa IPB Ciptakan Bahan Aksesoris Kulit Kakap Putih

Mahasiswa IPB Ciptakan Bahan Aksesoris Kulit Kakap Putih

Thursday, 21 August 2014 By Suut Amdani

Kulit ikan Kakap kreasi Mahasiswa IPB. (Foto: IPB)

Kulit ikan Kakap kreasi Mahasiswa IPB. (Foto: IPB)

Bogor, GNOL* Selama ini produk aksesoris fesyen tas, jaket, dompet dan ikat pinggang, umumnya berbahan baku kulit hewan darat seperti, sapi, kambing, hingga ular. Mahasiswa IPB Departemen Teknologi Hasil Perairan berhasil menciptakan bahan baku alternatif dari kulit ikan kakap putih.

Adalah, Ade Komalasari, Ayu Setiti Swastikawati, dan Dewi Ulfa Trisdiani, dalam penelitian Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), terungkap bahan kulit alternatif hewan perairan dapat menjadi solusi mengurangi jumlah impor kulit.

Dalam penelitianya, penyamakan kulit ikan kakap putih dikombinasikan dengan ekstrak biji buah pinang. “Ekstrak biji buah pinang memiliki keunggulan selain ramah lingkungan dan tidak beracun, juga menjadikan kulit hasil samak dapat lebih tebal,” kata Ade ketua tim dalam penelitian tersebut, di Bogor, Kamis (21/8/2014).

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan ekstrak biji pinang dapat mempengaruhi karakteristik fisik kulit ikan kakap yang sudah disamak.

“Kekuatan tarik kulit tersamak, terkategori layak sebagai bahan pembuatan tas. Hal ini membuktikan kulit ikan kakap putih dengan bahan penyamak ekstrak biji pinang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan tas dan dompet karena kekuatan jahitnya telah sesuai standar,” terangnya.

Penelitian Mahasiswa

Penelitian mahasiswa tersebut diberi judul Peningkatan Fleksibilitas Kulit Ikan Kakap Putih (Lates calcalifer Bloch) Tersamak dengan Menggunakan Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu L) untuk Bahan Pembuatan Aksesoris.

PKM ini bermula dari fakta keterbatasan bahan baku kulit hewan darat di Indonesia. Di sisi lain, dunia industri membutuhkan bahan alternatif dengan maksud mengurangi impor kulit hewan darat, yakni dengan memanfaatkan kulit ikan sebagai bahan baku penyamakan.

Kakap putih adalah salah satu komoditas perikanan dengan permintaan tinggi di Indonesia, disamping sebagai komoditas ekspor. Selain dijual dalam bentuk segar, umumnya ikan kakap putih diolah menjadi gulai dan steak. Bahkan, saat ini berkembang produk fillet kakap putih.

Selama proses pengolahan, banyak limbah yang dihasilkan, diantaranya sirip, sisik, tulang, dan kulit. “Limbah kulit dapat bernilai tambah dengan menjadikannya bahan baku penyamakan. Hal ini mengingat ukuran kulit ikan kakap putih lebih besar dibanding kulit ikan pada umumnya,” terangnya.

Penyamakan kulit ikan juga menjadi alternatif dalam mencukupi kebutuhan bahan baku dalam industri perkulitan di Indonesia.

Bagi kalangan pelaku industri, penyamakan ini selain dapat menciptakan aksesoris dari kulit ikan, juga menjadi alternatif baru bagi teknik penyamakan kulit.

“Di bidang perikanan sendiri, inovasi ini bermanfaat demi mengurangi permasalahan kulit ikan sebagai limbah. Terlebih, kulit ikan pun tak kalah bagus saat diaplikasikan pada pembuatan produk berbahan dasar kulit, seperti sepatu, tas, jaket, sabuk, dompet dan beberapa produk lainnya,” imbuhnya.

Penyamakan merupakan proses konversi kulit mentah menjadi kulit samak yang stabil, tidak mudah membusuk, dan cocok untuk beragam kegunaan. Penyamakan kulit dapat dilakukan dengan menggunakan bahan penyamak nabati, mineral maupun sintetis.

Dalam PKM yang didampingi oleh Dr. Ir. Bustami Ibrahim, M.S ini, Ade dan kawan-kawan melakukan penyamakan dengan memanfaatkan kandungan tanin dari ekstrak biji buah pinang.

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni ekstraksi biji buah pinang, pengujian kadar tanin dalam biji buah pinang, penyamakan kulit ikan, karakterisasi fisik dan kadar air kulit ikan tersamak, serta analisis data.

Berbagi ini:

  • Twitter
  • Facebook
  • LinkedIn
  • Print

Tulisan Lainnya Barangkali Anda Suka

Filed Under: Headline, Kampus Tagged With: Aksesoris alternatif, Kulit kakap putih, PKM IPB

Terbaru

Rumah Baca Iqra’ dan Peradaban Kalingga

Kovernya memang rumah baca, tapi tidak kurang tidak lebih, sebenarnya, gambaran ulang tentang Peradaban Kalingga tengah dirintis.

Arief Hidayat Kembali Jabat Hakim Konstitusi untuk 2018-2023

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat, dilantik kembali sebagai Hakim Konstitusi periode 2018-2023.

Wimboh Santoso Dilantik sebagai Ketua MES 2018-2021

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso, dilantik sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah periode 2018-2021.

Langganan via email

Silahkan isikan alamat email Anda untuk berlangganan artikel Gema Nurani secara gratis melalui email

Follow me on Twitter

My Tweets

Ekonomi

Termasuk Daerah Ekuator, Letkol Laut (P) Salim: Indonesia Rentan Diadu Domba Asing

Konflik global kini dilatarbelakangi perebutan Daerah Ekuator untuk mencari pangan, air, dan energi.

Politik

Wiranto Menkopolhukam, Letkol Laut (P) Salim: Apakah Kita Punya Strategi Maritim?

Menkopolhukam baru sebaiknya tetap menjaga konsistensi Indonesia terhadap politik luar negeri dan mengutamakan penjagaan kedaulatan dan sumberdaya alam Natuna.

Kampus

Sentuh Wilayah Ekopol, Bedah Buku My Fish My Life Akan Digelar Himaspal UNDIP

Acara bertajuk Maritime Talk, menghadirkan panelis, Staf Ahli Utama Kepresidenan Bidang Maritim, Riza Damanik.

Multimedia

Arief Hidayat Kembali Jabat Hakim Konstitusi untuk 2018-2023

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat, dilantik kembali sebagai Hakim Konstitusi periode 2018-2023.

Opini

Rumah Baca Iqra’ dan Peradaban Kalingga

Kovernya memang rumah baca, tapi tidak kurang tidak lebih, sebenarnya, gambaran ulang tentang Peradaban Kalingga tengah dirintis.

Koperasiana

Ekonom UMY: Praktik Ekonomi Komunal Berbadan Hukum Koperasi Mulai Menunjukkan Hasil

Koperasi pada kenyataannya, berhasil menjadi tulang punggung negara-negara kaya di dunia.

Copyright © 2010 - 2017 GEMA NURANI