• Home
  • About

GEMA NURANI

Latest Strategic News for Progressive Indonesia

  • Ekonomi
  • Politik
  • Kampus
  • Multimedia
  • Opini
  • Koperasiana
You are here: Home / Kampus / Aidul, Erik dan Haedar Bedah Buku Revolutiegrondwet

Aidul, Erik dan Haedar Bedah Buku Revolutiegrondwet

Saturday, 4 February 2012 By Wulan Rahayu

GN.com-Solo. Aidul Fitriciada menggelar bedah buku bersama Erik Satrya Wardana dan Haedar Nasir, Sabtu (21/12/2011) di ruang seminar Pasca Sarjana UMS. Buku yang berjudul Revolutiegrondwet ini salah satunya yang beranjak dari pemahaman atas makna asli yang disampaikan oleh para pendiri negara Republik Indonesia.

Berawal dari sikap skeptis Aidul sebagai penulis akan penggunaan istilah Revolutiegrondwet — secara letterlijk berarti “UUD revolusi” – yang dirujuk oleh para ahli dan akademisi dalam memberikan legitimasi dalam mengamandemen UUD 1945, penulis menelusuri akar gagasan Revolutiegrondwet itu dan kemudian memantulkannya dalam perkembangan sejarah negara Indonesia.

Istilah Revolutiegrondwet  itu sendiri adalah istilah yang dikemukakan oleh Bung Karno pada tanggal 18 Agustus 1945 di hadapan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada saat amandemen UUD 1945 tahun 1999 hingga 2002, istilah tersebut diungkap kembali oleh para ahli dan akademisi untuk menunjukkan sifat kesementaraan UUD 1945 karena dibuat secara tergesa-gesa pada era revolusi.

Di antara temuan menarik yang dikemukakan dalam buku ini adalah pemaknaan atas UUD 1945 sebagai Revolutiegrondwet bukan dalam pengertian sebagai UUD sementara karena dibuat dalam suasana revolusi.

Menurut penulis UUD 1945 sebagai Revolutiegrondwet  menunjuk pada gagasan dan nilai-nilai revolusi Indonesia yang terkandung dalam UUD 1945. Gagasan revolusi nasional Indonesia itu terdiri atas revolusi politik dan revolusi sosial-ekonomi dan bertujuan untuk melakukan dekolonisasi baik politik maupun sosial-ekonomi.

Revolusi politik telah terwujud dengan adanya Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, tetapi revolusi sosial-ekonomi merupakan proses yang memerlukan waktu yang panjang karena harus mengubah struktur sosial-ekonomi kolonial menjadi struktur nasional. (*)

Berbagi ini:

  • Twitter
  • Facebook
  • LinkedIn
  • Print

Tulisan Lainnya Barangkali Anda Suka

Filed Under: Kampus Tagged With: Aidul Fitriciada, Erik Satrya Wardana, Haedar Nasir, Revolutiegrondwet, UMS, UUD 1945

Terbaru

Rumah Baca Iqra’ dan Peradaban Kalingga

Kovernya memang rumah baca, tapi tidak kurang tidak lebih, sebenarnya, gambaran ulang tentang Peradaban Kalingga tengah dirintis.

Arief Hidayat Kembali Jabat Hakim Konstitusi untuk 2018-2023

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat, dilantik kembali sebagai Hakim Konstitusi periode 2018-2023.

Wimboh Santoso Dilantik sebagai Ketua MES 2018-2021

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso, dilantik sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah periode 2018-2021.

Langganan via email

Silahkan isikan alamat email Anda untuk berlangganan artikel Gema Nurani secara gratis melalui email

Follow me on Twitter

My Tweets

Ekonomi

Termasuk Daerah Ekuator, Letkol Laut (P) Salim: Indonesia Rentan Diadu Domba Asing

Konflik global kini dilatarbelakangi perebutan Daerah Ekuator untuk mencari pangan, air, dan energi.

Politik

Wiranto Menkopolhukam, Letkol Laut (P) Salim: Apakah Kita Punya Strategi Maritim?

Menkopolhukam baru sebaiknya tetap menjaga konsistensi Indonesia terhadap politik luar negeri dan mengutamakan penjagaan kedaulatan dan sumberdaya alam Natuna.

Kampus

Sentuh Wilayah Ekopol, Bedah Buku My Fish My Life Akan Digelar Himaspal UNDIP

Acara bertajuk Maritime Talk, menghadirkan panelis, Staf Ahli Utama Kepresidenan Bidang Maritim, Riza Damanik.

Multimedia

Arief Hidayat Kembali Jabat Hakim Konstitusi untuk 2018-2023

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat, dilantik kembali sebagai Hakim Konstitusi periode 2018-2023.

Opini

Rumah Baca Iqra’ dan Peradaban Kalingga

Kovernya memang rumah baca, tapi tidak kurang tidak lebih, sebenarnya, gambaran ulang tentang Peradaban Kalingga tengah dirintis.

Koperasiana

Ekonom UMY: Praktik Ekonomi Komunal Berbadan Hukum Koperasi Mulai Menunjukkan Hasil

Koperasi pada kenyataannya, berhasil menjadi tulang punggung negara-negara kaya di dunia.

Copyright © 2010 - 2017 GEMA NURANI