• Home
  • About

GEMA NURANI

Latest Strategic News for Progressive Indonesia

  • Ekonomi
  • Politik
  • Kampus
  • Multimedia
  • Opini
  • Koperasiana
You are here: Home / Headline / Imajinasi Kolektif Untuk Kemanusiaan

Imajinasi Kolektif Untuk Kemanusiaan

Monday, 23 January 2012 By Fitrah Hamdani

Manusia Indonesia

Realitas manusia Indonesia tengah mengalami masa-masa kelam, dan bukan hanya kini tapi sejak hampir satu abad yang lalu.

Manusia Indonesia sangat sulit melepaskan diri dari berbagai sistem ketidakmanusiaan, hingga aktualisasi ruang kemanusiaan adalah sesuatu yang mahal dan langka.

Dalam peredaran waktu ke waktu dan perkembangan dekade, seorang tidak saja bertindak kurang dan bahkan tidak manusiawi terhadap manusia lainnya, tetapi Negara dan berbagai sistem yang membangunnya (politik, ekonomi, budaya, pendidikan, kesehatan dan bahkan media) juga terperangkap dalam ketidakmanusiawiaan.

Berbagai sistem yang dihadirkan menjadi tidak manusiawi ketika terlalu banyak menimbulkan persoalan dan hambatan perkembangan manusia seutuhnya, ketika ia dibangun melalui berbagai strategi teror (ancaman, penculikan, pemerkosaan, pencaplokan atas nama Negara dan kekuasaan, beli paksa, KKN, dan ketidakadilan hukum), hal ini dapat kita lihat sejak inflasi kolonial hingga saat ini.

Orde Teror

Teror Negara sebagai bagian politik pembangunan telah menelan nilai-nilai kemanusiaan atas nama pencapaian prestasi kelompok dan kepentingan Negara.

Teror ekonomi mengakibatkan perampasan hak-hak rakyat secara paksa dan teror politik telah menciptakan iklim dan budaya politik presedural yang “seronok” dan tentunya menelanjangi demokrasi yang jujur dan adil.

Orde lama, menghasilkan simbolisasi slogan-slogan dan manusia ideologis, namun dibalik slogan-slogan itu manusia Indonesia telah mampu menemukan kemanusiaannya?

Kenyataannya, orde lama telah mereduksi nilai kemanusiaan dalam quase retorika dan realitas kemiskinan. Orde lama gagal menghadirkan nilai kemanusiaan dalam bidang ekonomi.

Orde baru melahirkan manusia-manusia mesin, manusia pembangunan yang dikosongkan dari ideologi-ideologi yang lain.

Di dalamya terjadi penyeragaman, standarisasi, dan pembatasan-pembatasan terhadap manusia dan bahkan membenamkan nilai-nilai kemanusiaan.

Sementara itu, era reformasi hingga kini adalah era yang di dalamnya terjadi fragmentasi total pada diri manusianya yang diakibatkan terbukanya pintu demokrasi yang yang dimaknai sepenggal.

Akhirnya iklim reformasi menciptakan manusia-manusia yang dapat melakukan apa saja atas manusia lain demi memuaskan hasrat diri dan kelompoknya.

Imajinasi Kolektif

Semangat toleransi, solidaritas, dialog, dan infestasi moral pada tiap tingkatan generasi adalah imajinasi yang diturunkan dalam kerangka praktis seharusnya menjadi pekerjaan rumah mendesak bagi siapun di Negara ini.

Hal ini harus dibangun dalam dalam kerangka pemikiran filosofis, sosiologis dan budaya yang mulai ditinggalkan.

Harapan dari ini semua adalah dapat menciptakan generasi masa depan yang lebih toleran, damai, ramah, terbuka tapi kritis, dan berjiwa damai.

Tidak bersikap jumawa dan mengedepankan sikap menghargai manusia lain dan memiliki pengertian yang tinggi terhadap perbedaan.

Imajinasi kolektif untuk kemanusiaan adalah upaya menempatkan manusia dalam ruang-ruang kemansiaannya yang utuh bukan untuk dieksploitasi.

Hal ini diperlukan ketika realitas masa depan nilai kemanusiaan Indonesia yang saat ini tergadaikan dan diasingkan.

Harapan akan segala persoalan ketika nilai kemanusiaan kembali dihargai  akan dapat diminimalisir sekecil mungkin pada titik yang menentrankan apabila menjalankan nilai-nilai  sebagaimana telah disebutkan di atas. (*)

Berbagi ini:

  • Twitter
  • Facebook
  • Google
  • LinkedIn
  • Print

Tulisan Lainnya Barangkali Anda Suka

Filed Under: Headline, Opini Tagged With: Imajinasi Kolektif, Imajinasi Kolektif untuk Kemanusiaan, Kemanusiaan, KKN, Manusia Indonesia, orde lama, Orde Teror, Teror Negara, Teror Politik

Comments

  1. Anyueztin Satunusasatoebangsa says

    Friday, 30 November 2012 at 07:48

    informasi ini sangat membantu saya dalam mengerjjakan pekerja’an sekolah 🙂

Terbaru

Arief Hidayat Kembali Jabat Hakim Konstitusi untuk 2018-2023

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat, dilantik kembali sebagai Hakim Konstitusi periode 2018-2023.

Wimboh Santoso Dilantik sebagai Ketua MES 2018-2021

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso, dilantik sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah periode 2018-2021.

Pertanian Subsisten Kolektif, Penangkal Sistemis Kapitalisme Pertanian

Pertanian subsisten kolektif didesain memiliki kandungan kemandirian, kemerataan, dan keswadayaan.

Langganan via email

Silahkan isikan alamat email Anda untuk berlangganan artikel Gema Nurani secara gratis melalui email

Follow me on Twitter

My Tweets

Ekonomi

Termasuk Daerah Ekuator, Letkol Laut (P) Salim: Indonesia Rentan Diadu Domba Asing

Termasuk Daerah Ekuator, Letkol Laut (P) Salim: Indonesia Rentan Diadu Domba Asing

Konflik global kini dilatarbelakangi perebutan Daerah Ekuator untuk mencari pangan, air, dan energi.

Politik

Wiranto Menkopolhukam, Letkol Laut (P) Salim: Apakah Kita Punya Strategi Maritim?

Wiranto Menkopolhukam, Letkol Laut (P) Salim: Apakah Kita Punya Strategi Maritim?

Menkopolhukam baru sebaiknya tetap menjaga konsistensi Indonesia terhadap politik luar negeri dan mengutamakan penjagaan kedaulatan dan sumberdaya alam Natuna.

Kampus

Sentuh Wilayah Ekopol, Bedah Buku My Fish My Life Akan Digelar Himaspal UNDIP

Sentuh Wilayah Ekopol, Bedah Buku My Fish My Life Akan Digelar Himaspal UNDIP

Acara bertajuk Maritime Talk, menghadirkan panelis, Staf Ahli Utama Kepresidenan Bidang Maritim, Riza Damanik.

Multimedia

Arief Hidayat Kembali Jabat Hakim Konstitusi untuk 2018-2023

Arief Hidayat Kembali Jabat Hakim Konstitusi untuk 2018-2023

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat, dilantik kembali sebagai Hakim Konstitusi periode 2018-2023.

Opini

Pertanian Subsisten Kolektif, Penangkal Sistemis Kapitalisme Pertanian

Pertanian Subsisten Kolektif, Penangkal Sistemis Kapitalisme Pertanian

Pertanian subsisten kolektif didesain memiliki kandungan kemandirian, kemerataan, dan keswadayaan.

Koperasiana

Ekonom UMY: Praktik Ekonomi Komunal Berbadan Hukum Koperasi Mulai Menunjukkan Hasil

Ekonom UMY: Praktik Ekonomi Komunal Berbadan Hukum Koperasi Mulai Menunjukkan Hasil

Koperasi pada kenyataannya, berhasil menjadi tulang punggung negara-negara kaya di dunia.

Copyright © 2010 - 2017 GEMA NURANI